5 CM
Bersitting di Jakarta, ada lima sahabat
yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun dimuali dari masa
SMA. Mereka adalah Arial yang ganteng kayak saya dan berbadan atletis
sehingga sama yang lain dijulukin Rambo, Riani sebagai satu-satunya
wanita dalam kelompok itu, Zafran yang cungkring dan suka berlagak
seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang
dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Mereka selalu menjalani
hari-hari bersama, nongkrong di rumah Arial atau di SMA mereka sekalipun
mereka sudah lulus. Memiliki kegemaran yang aneh-aneh mulai dari
mengunjungi kafe dari yang termahal dan yang termurah, sampai menonton
layar tancap. Hingga suatu saat dimana karena setiap hari mereka bertemu
ceria dan tertawa bersama akhirnya mereka merasa jenuh antara satu sama
lain, dan di saat seperti itu, mereka memutuskan untuk tidak saling
bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan baik itu hanya SMS
sekalipun.
“Udah berapa sering sih shit deja vu kita?”
“Banyak!”
“Kita bosen kali ya, kemana-mana berlima mulu…”
“Gue sih nggak pernah bosen sama kalian.”
“Bukan sama orang-orangnya, tapi sama ‘kita’-nya.”
Dimana saat itulah mereka menemukan
hal-hal baru yang memperkaya hidup mereka sebelumnya, walaupun juga
mereka selalu tersiksa karena teringat sahabat-sahabatnya. Banyak
kejutan yang terjadi setelah 3 bulan mereka tidak betemu. Dan akhirnya
pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya
dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dimana sebuah perjalanan ini penuh
dengan keyakinan, cita-cita, mimpi, dan cinta. Perpisahan dan perjalanan
yang mereka lewati ini ternyata telah membuat mereka menjadi manusia
yang sesungguhnya, tidak hanya seonggok daging yang hanya bisa bicara,
berjalan, dan punya nama.
Novel karangan Donny Dhirgantoro ini
memberikan kepada para pembaca suatu ajakan untuk lebih mencintai tanah
air yang kaya ini dengan segala keterbatasannya.dari sisi penokohan
dalam cerita ini cukup spesifik membuat pembaca seolah-olah kenal dengan
mereka. Walaupun konflik dalam cerita ini kurang, tetapi cerita ini
merupakan cerita yang mantap-jaya karena ringan dan mudah dipahami.
Yang paling saya sukai adalah saat perjalanan dari Jakarta ke Malang
(ngapain mereka ke Kota Malang, Baca aja sendiri,,) dalam penceritaan
seolah-olah saya diajak untuk masuk ke dalam suasana gerbong, angkot,
jeep dan suasana lainnya yang mereka lalui hingga mereka tiba di puncak
Mahameru. Yap perjalanan mereka adalah mendaki gunung atau tanah
tertinggi pulau jawa. Sungguh mantap pendeskripsian tempatnya..
Kehebatan Bro Donny pun terlihat dalam cerita, banyak terdapat
lirik-lirik lagu mancanegara, indonesia dan kata-kata filsuf Yunani
jaman dahulu yang dikupas penuh makna, menunjukkan kepada para pembaca
bagaimana makna hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan
sebaik-baiknya. Dalam menbaca buku ini berhati-hatilah anda karena emosi
anda akkan dipermainkan, muli dari kelucuan kekompakan dan keharuan
yang bisa membuat pembacanya menitikkan air mata.
Yap saya membaca buku itu sudah 5 kali
dari tahun 2006 sampai 2010 ini dan merupakan satu-satunya buku yang
pernah saya baca lebih dari tiga kali, dan setiap saya ada keinginan
untuk membaca lagi, saya ambil buku itu lagi dan mecuplik di bagian yang
saya ingin baca, benar jika buku ini secara tidak langsung juga
mengubah cara pandang saya tentang hidup, karena kadang untuk
mewujudkan suatu mimpi perlu sebuah usaha yang lebih dari biasanya untuk
mencapai apa yang kita inginkan.
sedikit cuplikan halaman bagian akhir-akhirnya bukunya ini :
“Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kening kamu. Dan… sehabis itu yang kamu perlu… cuma…”“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak berbuat dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas.”“Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja….”“Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya….”“Serta mulut yang akan selalu berdoa….”“Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang hanya punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang selalu percaya akan keajaban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapa pun… Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya.”“Percaya pada… 5 centimeter di depan kening kamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar